Rabu, 03 Juli 2013

Dunia vs Akhirat



''Tidaklah kehidupan dunia dibandingkan dengan kehidupan akhirat, kecuali seperti saat salah seorang di antara kamu mencelupkan jari telunjuknya di samudra lautan, lalu lihatlah yang tersisa di jari telunjuknya itu (itulah dunia).'' (HR Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Allah SWT membagikehidupan menjadi dua bagian yakni kehidupan dunia dan akhirat. Apa yang dilakukan manusia di dunia akan berdampak dalam kehidupan akhirat enak dan tidaknya kehidupan seseorang di akhirat sangat bergantung pada bagaimana ia menjalani kehidupan di dunia ini.


Manakala manusia beriman dan beramal saleh dalam kehidupan di dunia ia pun akan mendapatkan kenikmatan dalam kehidupan di akhirat. Karena itu ketika seseorang berorientasi memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan di akhirat maka ia akan menjalani kehidupan di dunia ini dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Ketika manusia berorientasi kepada kehidupan akhirat bukan berarti ia tidak boleh menikmati kehidupan di dunia ini hal ini karena segala hal-hal yang bersifat duniawi sangat disukai oleh manusia karenanya Islam tidak pernah mengharamkan manusia untuk menikmati kehidupan duniawinya selama tidak melanggar ketentuan Allah SWT apalagi sampai melupakan Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur dalam hidup ini.
Manusia memang memandang indah segala hal yang bersifat duniawi dan itu wajar-wajar saja selama ia tidak mengabaikan tempat kembalinya. Allah SWT berfirman yang artinya “Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu wanita-wanita anak-anak harta yang banyak dari jenis emas perak kuda pilihan binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik .”

Kehidupan akhirat memang lebih baik tapi bukan berarti kehidupan dunia ini jelek dan harus dicampakkan karenanya di dalam surat Ali Imran ayat 15 Allah SWT mengemukakan bahwa ada yang lebih baik dari kesenangan-kesenangan duniawi ayat tersebut artinya “Katakanlah ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?’ Untuk orang-orang yang bertakwa  pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.”

Disamping itu Allah SWT juga menegaskan tentang tidak haramnya menikmati hal-hal yang bersifat duniawi sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya “Katakanlah ‘Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan rezeki yang baik?’ Katakanlah ’semuanya itu disediakan bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia khusus di akhirat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.”
Dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan bagaimana sikap yang harus kita tunjukkan kepada dunia. Paling tidak ada sikap positif yang harus kita miliki dalam memandang kehidupan dunia.
Pertama capai segala kenikmatan dunia dengan cara-cara yang baik dan halal bukan dengan menghalalkan segala cara dalam memperolehnya. Bahkan seandainya untuk mendapatkan kenikmatan itu harus dikejar sampai ke ujung dunia maka hal itu tidak menjadi masalah karena Allah SWT memang memerintahkan kepada manusia untuk mencari karunia-Nya di muka bumi yang amat luas hal ini terdapat dalam firman-Nya “Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Kedua gunakan apa-apa yang sudah kita peroleh dengan cara yang baik dan untuk kebaikan bukan malah untuk hal-hal yang bisa mendatangkan kerusakan baik kerusakan diri sendiri orang lain maupun kerusakan lingkungan hidup tempat kita menjalani kehidupan ini Allah SWT berfirman yang artinya “Dan carilah apa-apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” 
Ketiga jangan sampai lupa kepada Allah SWT dalam menikmati hal-hal yang bersifat duniawi tetapi hendaknya tetap bersyukur dan beribadah kepada Allah SWT bila itu yang dilakukan maka kenikmatan duniawi itu akan terasa sedemikian banyak rasa dan manfaatnya meskipun jumlahnya sedikit. Allah SWT berfirman yang artinya “Dan tatkala Tuhanmu memaklumkan ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah kepadamu dan jika kamu mengingkari maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” Dengan demikian apa pun yang kita raih dan kita nikmati dalam kehidupan di dunia ini semua adalah dalam kerangka membekali diri kita untuk kembali kepada Allah SWT dengan amal saleh yang sebanyak-banyak dan ketakwaan yang setinggi-tingginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar