Kamis, 22 Maret 2012

Prioritas Dakwah Rasulullah SAW

Bissmillahirahmanirrahiim

Puji Syukur kehadirat Allah SWT dan salawat dan salam semoga tercurah buat junjungan kita yakninya Nabi besar Muhammad SAW.

Belakangan ini kita banyak mendengar manhaj manhaj yang bermacam macam di dalam tubuh agama yang kita cintai ini yakninya Islam, tidak jarang juga kita lihat adanya perselisihan pendapat dan perbedaan antara suatu manhaj dengan manhaj yang lain. Bahkan perselisihan ini kadang hampir mendekati kepada perpecahan. Seseorang yang bermanhaj tertentu mencela orang yang bermanhaj yang lain dan begitu juga sebaliknya. Masing masing tidak ada yang mau mengalah karena merasa berada di pihak yang benar.


Yang menjadi pertanyaan kita adalah mengapa harus sering terjadi perbedaan yang berujung pada saling caci maki padahal pedoman kita sama yakninya Alquran dan As sunnah...? menurut saya pribadi salah satu penyebabnya adalah tidak samanya prioritas dakwah antara satu manhaj dengan manhaj yang lain, prioritas dalam artian bukan itu itu melulu, tapi dakwah yang terstruktur dan berkesinambungan. Untuk itu patutlah kita renungkan kembali hadis yang diriwayatkan oleh Bukhri berikut:

“Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Al Aswad, telah menceritakan kepada kami Al Fadhil bin Al ‘Ala telah menceritakan kepada kami Ismail Bin Umayah dari Yahya bin Muhhmadbin Abdullah Bin shaifi dia mendengar Abu Ma’bad mantan budak Ibn Abbas berkata, aku mendengar Ibn Abbas berkataDikala Nabi SAW mengutus Mu’adz ke negeri Yaman, Nabi berpesan: “Wahai mu’adz engkau mendatangi kaum ahli kitab, maka jadikanlah materi dakwah yang pertama pertama engkau sampaikan adalah agar mereka mentauhidkan Allah SWT. Jika telah sadar terhadap hal ini, beritahulah mereka bahwa Allah SWT mewajibkan mereka lima shalat dalam sehari semalam. Jika mereka telah shalat, beritahulah mereka bahwa Allah mewajibkan zakat harta mereka, yang diambil dari yang kaya, dan diberikan kepada yang miskin, dan jika mereka telah mengikrarkan yang demikian, ambillah harta mereka dan jagalah harta mereka.” yang kesemuanya harus dijaga kehormatannya (HR. Bukhari)”

Betapa dalam hadis yang mulya ini dijelaskan bahwa urutan urutan dakwah yang harus ditempuh oleh seorang da’i yang pertama sekali adalah mengajak umat manusia kepada Tauhid, yakninya memurnikan ibadah total hanya kepada Allah SWT, menjauhkan diri dari syrik baik itu syirik kecil maupun syirik besar.

Di negara kita Indonesia tercinta ini justru inilah yang menjadi masalah yang sangat besar yang menjadi PR para aktivis dakwah. yaitunya menyebarnya kesyrikan dimana mana, perdukunan dan hal hal yang berbau mistis masih laris di masyarakat kita, bahkan ada yang masang iklan di TV, Naudzubillah.

Bagaimana mungkin orang yang didalam hatinya masih  terdapat bermacam macam kepercayaan yang menduakan Allah SWT, masih terdapat bermacam macam kesyrikan akan mau untuk diajak berjihad dengan mengorbankan harta dan jiwa di jalan Allah SWT, untuk tunduk dibawah naungan khilafah dan hukum islam? Bukannya pesimis tapi dakwah itu butuh proses dan ada tahapan tahapan yang harus dilalui.

Bukan berarti dakwah tentang jihad, khilafah dan hukum islam harus dihentikan, dakwah ini harus tetap berjalan tetapi dakwah tauhid musti lebih di prioritaskan lagi.

Demikian saja tulisan singkat dari saya, mungkin terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam tulisan ini. Untuk itu saya mohon maaf,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabaarakatuhu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar